Sri rahayuu

kucing kUuu.. (AnggoraA)

pesawat MRI

MRI lumbal pada pasien myelocele

Pesawat CT SCAN

ini baru canggih

ANATOMI

Pancreas

X-ray

CT SCAN

Minggu, 24 Juni 2012

Pembuatan Rumus IF Tunggal(SRI RAHAYU. RACHMAN).mp4

Kamis, 03 Mei 2012

ABOUT ME

Nama: Sri Rahayu. Rachman
Panggilan: Ayu, Kagome
TTL: Sungguminasa, 16 Agustus 1993
Anak ke 3 dari 4 bersaudara
Nama Ayah : ABD. RACHMAN. K
Nama Ibu: HASNIATY
Minat: Menyanyi, Renang, Puisi, Bunga, Cokelat, Ice cream, pokoknya yang manis-manis,.
Motto: Do the best, keep smile, SEMANGATT!!!
Warna Favorit: Kuning, Orange, Hitam.
Pet: Kucing, Kelinci, Ikan.
Makanan Favorit: Coto Makassar, Mie Kering, Gado-gado Kampus,dsb
* Saya adalah Blogger pemula... Jadi mohon maaf atas kekurangan yang ada pada blog ini...^.^ ...SEMANGAT!!!

Selasa, 01 Mei 2012

Pengantar Pada Tubuh Manusia

Anatomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Anatomi regional mempelajari menurut letak geografis bagian tubuh. Dan setiap region atau daerah, misalnya lengan, tungkai, kepala, dada, dst  ternyata terdiri atas sejumlah struktur atau susunan  yang umum didapati pada semua region. Struktur itu adalah tulang, otot, saraf, pembuluh darah dan seterusnya. Dengan dasar penelaahan seperti itu maka dijumpai sejumlah system jaringan yang berbeda-beda.
Mempelajari letak dan hubungan suatu bagian tubuh tidak dapat terpisahkan dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan system jaringannya. Hal ini membawa kita ke penggunaan istilah anatomi fungsionil  yang berkaiaitan eat dengan fisiologi atau ilmu faal. Kemudian di ketahui bahwa ada struktur-struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Maka diperkenalkanlah istilah anatomi makroskopik untuk membedakannya dari anatomi mikroskopik yang memerlukan penggunaan mikroskop. Bertalian erat dengan anatomi ialah histologi atau ilmu tentang struktur halaus dari tubuh dan sitology, ilmu tentang sel.
Fisiologi mempelajari fungsi  atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan tentang semua makhluk hidup yang tercakup dalam pelajaran Biologi. Bersamaan dengan itu, juga erat hubungannya dengan tugas ahli sitology yang mempelajari detail struktur sel, dan ahli biokimia yang berurusan dengan perubahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasad hidup yang serba kompleks. Juga erat hubungannya dengan ilmu alam, yang mempelajari reaksi  fisik dan gerakan-gerakan yang terjadi di tubuh.
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Sel adalah unit atau unsur terkecil dari tubuh dan dimiliki oleh semua bagian. Sel disesuaikan dengan fungsi yang harus dilaksanakan atau dengan jaringan dimana sel itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada pada system saraf dan otot memang sangat khas. Beberapa lainnya seperti yang ada dalam jaringan ikat perkembangannya tidak sesempurna yang di otot atau saraf.
Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel , semakin kecil daya tahannya menghadapi kerusakan dan juga paling sukar diperbaiki atau diganti.

Senin, 30 April 2012

PATOFISIOLOGI PENYAKIT

Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fisiologis yang disebabkan oleh proses patologis
Proses fisiologis: kehamilan
Proses patologis: tampilan umum menandakan kehamilan tapi bukan janin
Penyakit adalah kegagalan organisme untuk beradaptasi atau mempertahankan hemostatis ( penyimpangan pada proses fisiologis).
Catatan penting:
·         Etiologi : penyebab penyakit
·         Patogenesis: perkembangan/ evolusi penyakit
·         Manifestasi  = 1. Gejala (subjektif) seperti,  mual, nyeri, malese, dll.
2. Tanda-tanda (objektif) seperti demam, kemerah-merahan, dll.
·         Komplikasi = penyakit sekunder ( akibat lain yang ditimbulkan)

STIMULUS DAN CEDERA

Stimulus
Cedera
Fisik
Trauma, Perubahan. Suhu, Listrik, Radiasi
Kimiawi
Obat, racun, substansi toksik
Mikroorganisme
Virus, bakteri, fungus, protozoa
Hipoksia
Syok, hipoksemia
Reaksi Imunologis
AIDS


PERUBAHAN INTRASEL & EKSTRASEL AKIBAT ADAPTASI/ CEDERA
o   Pembengkakan sel               gangguan metabolisme

ü  Hipoksia:       sintesis ATP

ü  Peningkatan air di sitoplasma ( akibat pukulan)yang  menyebabkan pembengkakan

o   Akumulasi lemak               perubahan perlemakan di dalam sitoplasma sel parenkim organ tertentu ( hati, ginjal, jantung, dll). Akumulasi lemak dapat merangsang nekrosis, fibrosis, pembentukan parut( bekas luka) sarta Obesitas( infiltrasi lemak intertisial)
o   Penimbunan glikogen
o   Pigmentasi : Akumulasi warna dalam sel
o   Perkapuran: pada tulang, gigi, kulit, jaringan lemak, jantung dan ginjal.
o   Infiltrasi hialin : Sel yang mengkilap.


PERKEMBANGAN SEL AKIBAT STIMULUS
1.       Atrofi jaringan : Penciutan ukuran sel karena kurang aktif, terputusnya saraf pemasok, penurunan pasokan darah, penurunan nutrisi, dan hilangnya rangsangan.(HS : Hemiparisis Dextra, mengakibatkan bagian tubuh sisi kiri saja yang aktif)
2.       Displasia : Perubahan atipik akibat iritasi menahun (mis. Pada bronki seorang perokok)
3.       Hipertrofi : Pada binaragawan
4.       Hiperplasia: Peningkatan massa jaringan karena jumlah sel bertambah.
5.       Metaplasia : Perubahan reversible, dimana satu sel diganti dengan sel yang lain.

CEDERA DAN KEMATIAN SEL
§  Iskemik : Kurangnya suplai darah
§  Embolis: stroke
§  Infark : Kematian sel karena kurangnya oksigen
§  Thrombosis : Pembekuan darah
§  Nekrosis : Kematian jaringan
§  Kematian somatic
§  Rigor mortis : Penipisan otot dan kekakuan
§  Livor mortis : Ditandai pada mayat dengan tubuh berwarna biru kemerah-merahan
§  Algor mortis : Pendinginan tubuh ( pada mayat yang ditemukan 24 jam setelah kematian)
§  Bekuan intravaskuler
§  Autolysis
§  Putrefaksi : Pembusukan





SISTEM SKELETON
Fungsi:
§  Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh (otot hanya mengikuti alur tulang)
§  Melindungi organ-organ  vital, mis: enchepalon, cor (jantung), dsb.
§  Tempat ,melekatnya otot
§  Alat gerak pasif ( aktif: otot)
§  Memproduksi sel darah
§  Tempat penyimpanan mineral : Ca, P.

Tulang tersusun atas 3 jenis sel, yaitu:
·         Osteosit : sel-sel tulang dewasa yang berfungsi sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang padat
·         Osteoblast : sel yang berfungsi untuk membentuk tulang ( pada kasus fraktur yang kembali tersambung, pada masa anak menjadi dewasa)
·         Osteoklas : sel-sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral & matriks dapat diabsorpsi/ mengikis tulang


KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur adalah diskontinuitas jaringan tulang akibat trauma atau tenaga fisik
Lengkap tidaknya fraktur dipengaruhi oleh:
§  Kekuatan dan sudut tenaga dari luar
§  Keadaan tulang : apakah posisinya dalam keadaan tegak/ miring, anak/ dewasa.
§  Jaringan lunak disekitarnya : disekitar os femur terdapat banyak otot, lain dengan os cranium yang jaringan ototnya kurang. Jika pada kedua tulang ini diberikan kekuatan dan arah yang sama, maka fraktur pada os femur  akan lebih ringan disbanding os cranium.
Jenis fraktur:  
v  Fraktur Lengkap : seluruh ketebalan tulang patah
v  Fraktur tidak lengkap : tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang
v  Berdasarkan sudut patah: Fraktur transversal, Fraktur obliq, Fraktur spiral
v  Fraktur multiple : Fraktur segmental, Fraktur kominuta
v  Fraktur Kompresi :  paling sering pada tulang belakang, dimana tulang yang satu menekan tulang yang lain
v  Fraktur Patologik : disebabkan oleh tumor primer/ metastasis
v  Fraktur beban
v  Fraktur Greenstick : fraktur tidak sempurna pada anak-anak
v  Fraktur Avulsi : terpisahnya  suatu fragmen tulang pada tempat insersi tendon/ ligament ( pada tulang yang agak pipih, otot menarik, lalu fraktur)
v  Fraktur sendi
v  Fraktur Angulasi dan fraktur oposisi

PATIFISIOLOGI ANGGOTA GERAK TUBUH
TUMOR
Pengertian umum : benjolan/ pembengkakan abnormal dalam tubuh
Pengertian khusus : benjolan yang disebabkan neoplasma ( sel-sel abnormal) yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak memiliki fungsi dalam tubuh, serta tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya.

Neoplasma : tumbuh menyusup ke jaringan sekitarnya (infiltrate) sambil merusak ( dekstruktif) dan menyebar kedaerah lain.


                                                                Jinak                      Tumor derajat rendah                   Ganas
Sifat Pertumbuhan
Lambat
Bervariasi
Cepat
Tumbuh Infiltratif
Infiltratif
Local
Infiltratif
Metastasis
Tidak ada
Rendah
Tinggi
Pengobatan
Eksisi
Aksisi Luas
Eksisi Luas
Angka Kesembuhan
Tinggi
Cenderung Residif
Buruk, kambuh kembali






TUMOR JINAK
1.       Osteoma : bersifat jinak
·         Tanda: Pertumbuhan tulang abnormal
·         Radiograpf : tumor radiopak yang meluas dari permukaan tulang
·         Eksisi dengan pembedahan
2.       Kondroblastoma : bersifat jinak dan jarang ditemukan
·         Banyak menyerang laki-laki diusia remaja
·         Menyerang tulang bagian epifisis khususnya pada humerus
·         Gejala : nyeri sendi

Rabu, 25 April 2012

Teknik Radiografi Columna Vertebrae Cervical

1. Pengertian
Teknik Radiografi Cervical adalah suatu teknik pemeriksaan pada bagian c.v. cervical dengan menggunakan sinar-x untuk menegakkan diagnosa.

2. Persiapan Alat dan Bahan
a. Pesawat Sinar-X
b. Marker
c. Kaset dan Film 18 x 24 cm
d. Gonad Shield

3. Persiapan Pasien
Instruksikan pasien agar melepaskan seluruh benda-benda logam pada daerah leher.

4. Proyeksi pada Teknik Radiografi C.V. Cervical
A. Proyeksi AP Axial
1. Posisi Pasien : Supine/Erect
2. Posisi Obyek :
a. Atur pertengahan MSP tubuh pada pertengahan bucky stand/meja pemeriksaan.
b. Ekstensikan dagu pasien sehingga Occlusal Plane tegak lurus terhadap bucky stand/meja pemeriksaan



7. Kriteria Evaluasi :
• Area terlihat dari Cevical III sampai Thoracal II dan tampak soft tissue di sekitarnya.
• Bayangan mandibula dan occiput superimposisi di atas atlas dan sebagian besar dari axis.
• Diskus Intervertebralisnya terbuka
• Jarak prosesus spinosus sama jauhnya dari kedua pedikel dan berada pada pertengahan korpus c.v. cervical
• Jarak angulus mandibula dan prosesus mastoid sama jauhnya dari vertebra

 
B. Proyeksi Lateral
1. Posisi Pasien : Erect
2. Posisi Obyek :
• Atur pertengahan MCP tubuh pada pertengahan bucky stand stand.
• Atur kedua tangan pasien di belakang tubuh dan ditarik kebawah agar kedua bahu dalam satu garis horizontal.
• Elevasikan dagu agar ramus mandibula dan tulang cervical tidak superimposisi.